Jumat, 1 Mei 2020 kuliah kapita selekta dilaksanakan dengan
tugas menyaksikan dan mendengarkan seminar online di youtube, dengan channel
youtube bernama Prof EKOJI Channel. Seminar tersebut membahas tentang Society
5.0 dengan beberapa pembicara didalamnya, yaitu Prof. Marsudi W. Kisworo, Prof.
Komaruddin Hidayat dan Prof. Zainal A. Hasibuan.
Prof. Zainal A. Hasibuan, PhF
Pada revolusi industry 4.0, ada 8 teknologi yang memaksa
melakukan transformasi digital :
- AI
- IoT Internet of Things
- 3D Printing
- Robotic
- Blockchain
- Drone
- Virtual Reality VR
- Augmented Reality AR
Dengan adanya ke-8 teknologi tersebut dalam kehidupan kita,
maka secara tidak langsung akan mempengaruhi dan beradaptasi dengan kehidupan
kita sekarang.
Transformasi Digital Harus Berbasis Konteks Lokal
- Water and Steam Based Manufacturing
- Electrical power base manufacturing
- Computer based manufacturing
- Cyber-physical System
- Pervasive System
Seluruh aspek kehidupan dalam transformasi digital harus
berbasis lokal atau kontekstual, jadi transformasi digital menuju masyarakat
5.0 itu harus memiliki kriteria sebagai berikut :
- Satu klik ke akses berbagai layanan, jadi dengan menggunakan smartphone maupun pc kita dapat mencari dan mendapatkan seluruh informasi yang kita inginkan.
- Kecerdasan buatan membantu kita dalam kegiatan sehari-hari, seperti AI memberikan gambaran atau hint apa yang kita harus lakukan atau dikerjakan biasa disebut prespektif.
- Semuanya tersambung melalui internet maupun teknologi, seluruh dunia tersambung antara satu dengan yang lainnya.
Prof. Marsudi W. Kisworo
Perjalanan menuju Society 5.0 :
- Society 1.0 : Hunter-gatherer Society , masyarakat masih mencari makanan dengan cara berburu.
- Society 2.0 : Agrarian Society, Masyarakat mulai memelihara makanannya.
- Society 3.0 : Industrial Society, mulai memasuki era masyarakat industry, dimana manufacturing, industry, dsb ada di sebagian besar kehidupan kita.
- Society 4.0 : Information Society, teknologi informasi sangat berharga di kehidupan manusia.
Society 5.0 tumbuh karena respon dari industry 4.0 :
Dimana nanti mesin-mesin akan menguasai ekonomi, artinya
pabrik akan diisi oleh mesin cerdas atau robot sehingga manusia akan menanggung
akibatnya yaitu tergantikan atau diberhentikan dari pekerjaannya.
Selain itu yang lebih ditakutkan yaitu para ahli yang tekah membuat
mesin menjadi cerdas, mereka akan membuat mesin dengan perasaan yang mirip
dengan sifat manusia.
Di Society 5.0, manusia akan menjadi pencipta, bukan lagi
penghitung, pengkoreksi, melakukan pekerjaan yg teknis, bahwa pada dasarnya
manusia menggunakan kemampuan terbesar yaitu otak. Manusia akan banyak bekerja
dengan otak, akan tetapi karena mesin memiliki kemampuan teknis yang kuat
sehingga akan dilakukan mesin.
Setiap manusia harus memiliki 4 kecerdasan yaitu Kecerdasan
Paripurna :
- Kecerdasan fisik : Tubuh harus sehat, harus memiliki kecerdasan fisik yaitu makan yang sehat, dsb.
- Kecerdasan otak : Kecerdasan otak diperlukan karena kita akan menjadi innovator.
- Kecerdasan emosi : Qolbu harus cerdas.
- Kecerdasan spiritual : Ruh harus cerdas.
Menurut Prof. Marsudi, Society 6.0 akan menjadi era dimana
manusia dan mesin tidak memiliki perbedaan, karena bisa jadi robot akan
menyamai manusia. Cloning bukan dari sisi DNA, akan tetapi otak manusia di salin
kedalam robot. Otak suatu saat dapat bisa di transfer atau dipindahkan dengan
teknologi tentunya.
Prof. Komaruddin Hidayat
Menurut beliau, saat ini sudah tidak ada lagi kebebasan
karena jaman ini sudah dikuasai oleh teknologi, semua serba teknologi. Kita
perlu untuk beradaptasi untuk bertahan dan menghadapi perubahan yang mungkin
akan terjadi pada Society 5.0 ini.
Semua bangsa itu dihadapkan pada tantangan baru, setidaknya
ada 3 prasayarat yang dimiliki :
- Hi-Tech, tanpa kemajuan teknologi maka kita tidak bisa “being connected with others” atau terhubung dengan orang lain, pastinya kita akan tertinggal ataupun keluar dari sirkulasi dunia ilmu pengetahuan.
- Masyarakat harus memiliki identitas yang kuat, di dalam identity ada values, cinta, bangsa dan budaya.
- Strong and effective state, jadi jika Negara tidak kuat maka tidak bisa menjadi dirijen bagaimana untuk dapat memajukan teknologi serta memperkuat identitas masyarakat, dll.
Dengan segala keterbatasan yang kita miliki, kita hanya memiliki
2 pilihan yaitu ingin terus bisa belajar dengan keterbatasan yang kita miliki
atau hanya diam-diam saja dan tidak belajar apa-apa, itu artinya kita sebagai
manusia mempunyai kecerdasanya masing-masing di berbagai bidang sehingga kita
bisa saling menghormati dan menghargai profesi satu sama lain dari tiap
individu.
Comments
Post a Comment